Sekolah Peradaban Serang

Sekolah Peradaban Serang: Juli 2017

Jumat, 21 Juli 2017

Dany Anak yang Luar Biasa

Oleh: Nurman Nas Syarif (Fasilitator TIK Sekolah Peradaban Serang)*
 
Dany Anak yang Luar Biasa
Dany ketika berkunjung ke almamaternya (SD Peradaban Serang) Kamis (20/7/2017)
Dani Faqi Naufal**, Nama Panggilan Dany (12), penyandang Autis. Sejak umur 8 bulan orang tua Dany telah melihat kelainan pada tumbuh kembang Dany. Ketika diajak berinteraksi dan kontak fisik, Dany kecil tidak dapat meresponya dengan baik. Konsultasi dengan dokter spesialis anak, Dany hanya didiagnosa mengalami kelambanan dalam tumbuh kembangnya. Sampai tahun ke-2, dari berbagai sumber bacaan tentang autisme akhirnya orang tua Dany dapat mendiagnosa bahwa Dany mengalami Autis. Yaitu gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga Dany tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.

Gejala yang sangat menonjol adalah sikap Dany yang cenderung tidak mempedulikan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, seolah menolak berkomunikasi dan berinteraksi, serta seakan hidup dalam dunianya sendiri. Dany juga mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikasi secara verbal.

Disamping itu seringkali (prilaku stimulasi diri) seperti berputar-putar, mengepak-ngepakan tangan seperti sayap, berjalan berjinjit dan lain sebagainya. Dany cenderung sangat sulit mengendalikan emosinya dan sering tempertantrum (menangis dan mengamuk). Kadang-kadang Dany menangis, tertawa atau marah-marah tanpa sebab yang jelas.

Umur 4 tahun, orang tua Dany mestimulus kemampuan membaca Dany dengan memberikan pengenalan huruf-huruf. Dengan waktu relatif singkat Dany telah bisa membaca. Umur 5 tahun Dany dimasukan ke Taman Kanak-kanak(TK). Di TK Dany tergolong anak yang menonjol, karena sudah bisa membaca dengan baik.

Umur 7 tahun Dany, dimasukan orang tuanya ke SD Swasta karena tidak ada SD Negeri yang bersedia menerima Dany untuk belajar. Di sekolahnya Dany hanya bertahan selama dua tahun, Dany dikeluarkan dengan alasan sekolah tidak bisa menfasilitasi kebutuhan Dany. Dany termasuk siswa yang tidak bisa bertahan lama berada di dalam kelas, dia selalu asyik bermain sendiri di luar kelas. Tempat favoritnya adalah perpustakaan dan laboratorium komputer.

Dikeluarkan dari sekolah, orang tua Dany kemudian mencari sekolah lain tapi tidak ada yang dapat menerima kondisi Dany. Akhirnya dengan sangat terpaksa orang tuannya memasukan Dany ke Sekolah Luas Biasa (SLB). Hal inilah yang menyebabkan Dany down bertanya kenapa ia harus dikeluarkan dari sekolah?. Kenapa ia harus sekolah di SLB?, Dany menolak dimasukan ke SLB, Dany mogok sekolah.

Tiga pekan Dany tidak sekolah. Orang tuanya terus mencari sekolah yang mau menerima anak autis, kemudian orang tua Dany mendapatkan informasi keberadaan Sekolah Peradaban yang menerima Anak Berkebutuhan Khusus untuk belajar dan bermain. Di Sekolah Peradaban, Dany dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik, karena disekolahnya Dany mendapatkan kebebasan belajar di mana saja, tidak dibatasi oleh ruangan dan waktu, Dany boleh belajar kapan saja dan di mana saja (bisa di lapangann, kantin, perpustakaan, lab. komputer). Selain itu, Dany pun dapat menyalurkan minatnya pada ilmu komputer. 

Kelas 3 SD Dany, telah mempelajari banyak ilmu komputer diantaranya bahasa pemograman Visual Basic, kelas 5 Dany tertarik mempelajari animasi dengan programnya seperti; Flash dan Pivot. Kemampuan speed reading-nya lah yang membuat Dany setiap hari mempelajari hal-hal baru tentang ilmu komputer. Tidaklah aneh, disatu waktu ketika Dany mendapakan pengetahuan tentang Netmeeting, Dany akan menawarkan jasanya untuk mensetting laptop guru-guru, agar dapat chating via wiriles. Dany anak yang luar biasa.
 
Empat tahun sudah Dany menempuh pendidikan formalnya di Sekolah Peradaban, kini Dany telah kelas enam. Tahun ajaran baru Dany seharusnya masuk jenjang SMP, tapi terkendala oleh karena orang tuanya harus memboyong seluruh anggota keluarga dany untuk ikut tinggal di tempat kerja baru orang tua Dany, di Arab Saudi. Ayahnya bekerja sebagai buruh di perusahan minyak.

Masalah yang dihadapi Dany masih sama seperti 6 tahun silam, Dany kesulitan untuk mendapatkan pendidikan formal, untuk dapat melanjutkan ke jenjang SMP.

*Tulisan yang dibuat tujuh tahun silam ketika Dany kelas 6
**Alhamdulillah Dani sekarang sudah kuliah di Telkom University, jurusan Teknik Komputer
 

Label: ,

Selasa, 18 Juli 2017

[FOTO] Kegiatan Hari Kedua Siswa Baru SD Peradaban

[FOTO] Kegiatan Hari Kedua Siswa Baru SD Peradaban Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS)






















Senin, 17 Juli 2017

Sekolah Peradaban Merupakan Rumah Kedua

Sekolah Peradaban Merupakan Rumah Kedua
Tahun ajaran baru 2017/2018 kini telah bergulir. Siswa baru pun kini mulai memasuki jenjang baru, yang belum sekolah masuk TK, yang lulus TK masuk SD, SD ke SMP, dan SMP ke SMA. Kami atas nama Sekolah Peradaban Serang mengucapkan selamat datang kepada siswa baru baik jenjang TK, SD, SMP, dan SMA.

Seperti biasa di setiap awal tahun ajaran baru, Sekolah Peradaban Serang mengadakan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS). Dalam kesempatan ini, Hj. Rahmiana Batubara selaku Direktur Sekolah Peradaban mengajak para siswa baru untuk menjadikan Sekolah Peradaban sebagai rumah kedua.

"Selamat datang kepada para siswa baru. Sekolah Peradaban adalah rumah kedua kalian," kata Bu Ami, panggilan akrab Rahmiana, dalam sambutannya, Senin (17/7/2017).

Rahmiana menjelaskan karena Sekolah Peradaban adalah rumah, maka sudah selayaknya ini juga menjadi keluarga kedua.

"Karena di sini menjadi rumah kedua, maka ini juga keluarga kalian. Kita berharap semoga menjadi keluarga yang harmonis. Di rumah dan keluarga ini kita akan bersenang-senang dan mengejar mimpi dengan cara belajar yang sungguh-sungguh," imbuhnya.

Selamat datang para pejuang peradaban di Sekolah Peradaban... Kalian semua adalah juara...

Label: ,